Senin, 14 Maret 2011

TULARKAN VIRUS ADIWIYATA

Ketika kami membaca artikel dalam harian Kompas (3/11/2010) yang berjudul “ Bank Sampah Gemah Ripah “ yang menggambarkan kepedulian seorang dosen bernama Bambang Suwerda terhadap lingkungannya, hati saya tergerak untuk menulis artikel ini.
Bambang Suwerda seorang guru dan dosen telah melakukan aksi nyata dalam pembelajaran lingkungan hidup melalui kegiatannya mendirikan bank sampah.
Bagaimana mengelola bank sampah tersebut telah diuraikan dengan gamplang dan jelas dalam artikelnya. Namun,yang menjadi titik pemikiran kami bukan meniru model Bambang Suwerda dalam menangani sampah, tetapi artikel tersebut mampu menjadi inspirasi untuk berpikir dan berbuat sesuatu terhadap lingkungan sekolah kita. Kami  berpikir bahwa Bambang Suwerda sedang menularkan virus untuk tumbuhnya kepedulian  terhadap persoalan lingkungan hidup.


Seperti Bambang Suwerda, sebenarnya kita pun dapat berbuat sesuatu untuk menularkan virus kepedulian lingkungan hidup di sekolah kita. Apa pun peran kita di sekolah ini bukan hal penting, namun niat, tekad, dan aksi nyata akan menggugah hati dan  menggerakkan teman  teman kita. Untuk sebuah kebaikan , kamu pasti setuju bahwa tak boleh ada perasaan gengsi atau malu melakukan sesuatu. Misalnya, mengambil sampah plastik yang tercecer dan membuangnya ke bak sampah atau menyiram bunga saat piket atau ikut serta dalam memilah sampah di TPA atau melakukan tindakan sekecil apa pun terhadap lingkungan hidup di sekolah kita meski hanya sekedar mengajak dan mengingatkan teman lain dalam tugas. Menjadi generasi yang berkarakter dalam melakukan prinsip ,generasi yang tidak mudah terpengaruh terhadap propaganda tidak sehat, generasi yang mempunyai sikap moral positif dalam memandang dan menyikapi setiap tugas merupakan bagian dari berjibaku menularkan virus Adiwiyata. Sebab, sepuluh tahun lagi, dua puluh   tahun lagi masa depan negeri ini , masa depan alam menjadi tanggung jawab generasi kamu. 
Menularkan virus Adiwiyata berarti berjibaku dalam menyelamatkan alam.  Memang secara financial berjibaku dalam aktivitas Adiwiyata tidak menguntungkan. Sebenarnya untuk apa kita mempersulit diri dengan kegiatan yang jangka pendek tidak menghasilkan.
Namun, saya setuju dengan keyakinan bahwa siapa pun menabur pastilah akan menuai.

Ketika kita berjibaku dalam Adiwiyata berarti kita sedang menabung untuk masa depan kita sendiri. Bukakah alam ini telah  banyak memberi  bagi manusia? Terjadinya berbagai bencana alam, salah satu penyebabnya adalah factor ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan hidup. Dan kerusakan alam adalah akhir dari kehidupan manusia
Ketika kita berjibaku untuk  alam berarti kita sedang menghormati dan belajar taat terhadap Sang Pencipta alam. Bukankah Allah memberikan anugerah kepada manusia untuk menggunakan dan memanfatkan alam dengan sebaik  baiknya?  Berjibaku menularkan virus Adiwiyata bagian dari ucapan syukur kita kepada Allah. Kita sedang menabung untuk sorga. Melakukan kegiatan Adiwiyata landasannya adalah keiklasan dan amal bagi kehidupan alam. Mari tularkan virus Adiwiyata kepada segenap teman dan warga sekolah kita.
( Tim Adiwiyata )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch